Figure

Semangat Pantang Menyerah dan Maju Terus

JAKARTA, Travelxplore.id – Pandemi memberi pelajaran bagi industri hospitality. Badai besar yang membuat banyak hotel oleng, tak terkecuali Hotel Grand Mercure Jakarta Kemayoran. Dalam sehari, hotel ini bahkan pernah menerima pembatalan hingga Rp 4 miliar. Dalam situasi dan kondisi ini, strategi dan pengalaman seorang Lalu Aswadi Jaya S.ST, Par, CRMH, CFSH, sebagai seorang General Manager diuji.

“Saya masih ingat pada Maret 2020, ketika Presiden mengumumkan kondisi pandemi dan Indonesia masuk kategori itu. Hari itu juga terjadi bisnis mulai cancel. Dalam satu hari saja, bisnis senilai Rp 4 miliar batal. Hanya pada hari ketika diumumkan pandemic,” kenang pria yang akrba dipanggil Jaya dalam perbincangannya dengan tim Travelexplore.id di Plumeria Lounge, Hotel Grand Mercure Jakarta Kemayoran, Kamis (4/8/2022).

Lalu Aswadi Jaya, S.ST Par, CRMH, CFSH atau lebih akrab dengan panggilan Jaya ini lahir di Kabupaten Lombok Barat, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada tanggal 09 Juli 1978. Di usianya kini yang tergolong masih muda, Bapak dari 3 orang anak dengan Istri bernama Siti Maesaroh ini sudah di percaya menjadi General Manager Grand Mercure Jakarta Kemayoran.

Sebelumnya, Jaya juga pernah menduduki posisi Cluster General Manager di Grand Mercure Jakarta Harmoni / Kemayoran dan di Novotel Lampung, Hotel – hotel yang berada dibawah jaringan Hotel Internasional ACCOR Group.

Grand Mercure Jakarta Kemayoran sendiri merupakan hotel bintang 5 di bawah manajemen Accor Hotel asal Prancis. Lokasinya strategis di kelilingi pusat bisnis dan leisure. Bahkan, hotel ini dapat diakses dengan berjalan kaki dari Jakarta International Expo Kemayoran (JIEXPO), dalam 5 menit dengan berkendara dari Gerbang Tol Kemayoran, dan dalam 10 menit berkendara dari Taman Impian Jaya Ancol.

Hotel bintang 5 di Kemayoran ini masuk kategori hotel bisnis. Terbukti dengan tingkat hunian yang ramai dari Senin – Jumat. Untuk menggenjot okupansi pada week end, hotelnya melakukan promosi dan kegiatan untuk staycation. “Karena surrounding kami ini sebagian besar shopping area dan tourism destination yang menarik baik untuk family maupun tamu dari luar Jakarta,” jelas Jaya.

Baca juga: Menparekraf: Wujudkan Target 1,4 Juta Wisman Australia

Lokasi juga yang dekat dengan pusat pameran JIEXPO, sangat menguntungkan. Apalagi sekarang ini pameran-pameran sudah mulai bergulir. Banyak event yang melewati periode weekend, membuat hotelnya semakin ramai.

Tapi kalau bicara MICE itu sendiri, dulu sebelum pandemi, sebagian besar didominasi corporate. Tapi sekarang ada pergeseran trend akibat corporate masih melakukan efisiensi. Rapat masih online dan meeting masih terbawa sistem zoom sampai sekarang. Jadi perusahaan bisa hemat dengan mengurangi perjalanaan.

Baca juga: Mosaic Ramadan Hotel Grand Mercure Jakarta Kemayoran

Dalam hal kepemimpinan, Jaya cenderung mengkombinasikan antara delegasi dan demokratif dalam artian segala peraturan dijalankan dengan cukup ketat dan harus mampu dijalankan secara disiplin.

Setelah menjalani karir di Novotel Lampung selama kurang lebih 7 tahun, di tahun 2020, Jaya kembali dipercaya untuk melanjutkan Kepemimpinannya sebagai General Manager di Hotel Grand Mercure Kemayoran Jakarta tepat satu bulan sebelum Pandemic Covid-19, tantangan masa-masa pandemic ini tidak membuat Jaya kehilangan semangat juang, dengan berkolaborasi bersama tim, Jaya berhasil berhasil melewati Periode Pandemic bahkan juga pernah dipercaya untuk memegang dua Hotel besar sebagai General Manager Cluster Grand Mercure Jakarta Kemayoran & Harmoni.

Kepada hotelier muda, ia bernasehat agar sukses di industri ini yaitu jangan pernah berhenti belajar, Saat ini pun, Jaya sedang menyelesaikan Studi S-2 yang mengambil Bidang Studi Magister Manajemen, ini menunjukkan bahwa proses belajar tidak pernah ada akhirnya, “Never Stop Learning” itu yang selalu di katakannya.

Baca juga: Business Showcase Mitra Accor

Hotelier harus bisa menunjukkan integritas dan loyalitas yang tinggi serta kejujuran adalah di atas segala-galanya. Setidaknya, sebutnya, harus ada tiga kualitas utama yang dimiliki yaitu knowledge, skill, dan attitude. Di antara ketiga tersebut, attitude memiliki kontribusi terbesar dalam menunjang pekerjaan dan jenjang karir di dunia perhotelan.

Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang bisa menjadi pusat destinasi wisata. “Kita harus lebih mampu mengemas dan mengembangkan potensi tersebut agar bisa maksimal dan mampu menarik wisatawan untuk berkunjung,” ujurnya. Dan ini menjadi tantangan untuk semua pelaku di industri pariwisata dan perhotelan.

Informasi lebih lanjut tentang hotel ini klik https://m.grandmercurekemayoran.com/***[Teks&Foto: Yoni]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button